Somalaing adalah nama seorang pria dari suku Batak yang dikenal dengan sebutan Guru Somalaing Pardede di masa kolonial Belanda yang berasal dari pulau Samosir, Danau Toba. Guru Somalaing merupakan orang dari Tanah Batak yang pertama kali terekspos ke dunia intelektual barat melalui keberaniannya untuk mendampingi seorang Antropolog bernama Dr. Modigliani dari Italia, yang saat itu sedang mengadakan penelitian kebotanian memasuki daerah di Tanah Batak. Sehingga Guru Somalaing di anggap oleh orang-orang Batak sebagai seorang pioneer. Itu sebabnya Dolorosa menggunakan nama itu untuk landasan menggerakkan studionya, Somalaing art studio sejak 27 Juli 1987.
Somalaing art studio bertempat di lahan yang berlokasi di daerah Pinang Ranti. Ketika berkarya di studionya Dolorosa dibantu oleh beberapa asisten yang merupakan warga sekitar lokasi studio tempatnya berkarya. Pemberdayaan warga sekitar lokasi ini ternyata menjadikan pengetahuan berkesenian yang baru bagi para asistennya, bagaimana mereka belajar mengenal media, warna, bentuk, struktur dan estetika sebuah karya sambil menemani Dolo berkarya, tak jarang juga Dolo mengajak mereka untuk berkarya bersama dan berpameran bersama di galeri-galeri ternama.
Selain merupakan studio tempat Dolorosa Sinaga berkarya dan membuat karya commision work, Somalaing art studio juga aktif menerbitkan beberapa buku seni dan aktivisme, mengadakan dan mengajar workshop (lokakarya) kreatif bagi anak dan dewasa.
|
Dolorosa Sinaga bersama anjing betina peliharaannya Cawir, berada di Somalaing Art Studio yang sangat rindang yang dipenuhi pohon Jati |
|
Somalaing art studio CA 1998 |
|
CA 2002
|
|
CA 2002 |
|
CA 2002 |
|
Dolorosa Sinaga bersama asisten dan sekretaris CA 2009
|
|
2014 |
|
2014 |
|
2019 |
|
persiapan pameran tunggal Dolorosa Sinaga & Budi Santoso di Galeri Nasional Indonesia 19 Juli - 19 Agustus 2024 |