Somalaing art studio berdiri pada tanggal 27 Juli 1987. Didirikan oleh pematung perempuan Indonesia, Dolorosa Sinaga. ---------- Blog ini berisi linimasa, arsip karya dan kegiatan Dolorosa Sinaga & Somalaing art studio ------------------------------------------------------ Untuk melihat karya Dolorosa Sinaga terarsip di thumbnails bulan Januari setiap tahunnya
Minggu, 12 Januari 2025
Sabtu, 11 Januari 2025
Pameran bersama "LIMINAL REALITIES" di DGallerie | "LIMINAL REALITIES" Exhibition at DGallerie
Kuratorial
oleh Esti Nurjadin
Liminal Realities adalah sebuah pameran yang memadukan karya seni lukis, grafis dan patung hasil eksplorasi kreatif para dosen Institut Kesenian Jakarta ( IKJ ), Pameran ini dihadirkan sebagai wadah untuk menelaah ambang batas ruang, waktu dan kesadaran - dimensi-dimensi yang terus berinteraksi dan melahirkan narasi baru. Melalui karya-karya yang sarat refleksi, pameran ini mengajak kita untuk menjelajahi pertemuan antara realitas yang terlihat dan kemungkinan baru yang tak terbayangkan.
Liminalitas, sebuah konsep yang berasal dari filsafat dan antropologi, merujuk pada keadaan transisi dimana batas-batas tradisional menjadi kabur. Dalam seni, liminalitas menawarkan peluang bagi seniman untuk menggali pertanyaan tentang identitas, perubahan, dan koneksi. Pameran ini menampilkan bagaimana seniman-melalui permainan bentuk, tekstur, dan narasi - mampu membingkai ulang pengalaman sehari-hari menjadi sesuatu yang penuh makna. Seni lukis menghadirkan lanskap emosional yang kaya, seni grafis menggambarkan detail dan struktur yang mengundang interpretasi, sementara seni patung menawarkan perspektif fisikal dari hubungan manusia dengan alam, menciptakan dialog yang saling melengkapi.
Para seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini adalah Agoes Salim, Budi Panca Mulia Tobing, Deny Rusanto, Dolorosa Sinaga, Fachriza Jayadimansyah, Firman Lie, Guntur Wibowo, Jimmy Ivan Suhendro, Munadinanur, Supriyanto, Walid Syarthowi Basmalah, dan Wina Luthfiya Ipnayati. Mereka tidak hanya dikenal sebagai akademisi yang membimbing generasi seniman masa depan, tetapi juga sebagai praktisi seni yang terus berinovasi. Posisi mereka sebagai pengajar sekaligus kreator yang menciptakan dinamika unik dalam proses berkarya, menjembatani teori dan praktik, serta tradisi dan eksperimen.
Liminal Realities mengangkat tema yang relevan di tengah perubahan sosial dan budaya yang cepat. Setiap karya dalam pameran ini menjadi refleksi atas kompleksitas dunia kontemporer, di mana identitas, ruang, dan waktu saling berinteraksi dengan cara yang tak terduga. Dengan pendekatan visual yang beragam, pameran ini menawarkan pengalaman estetis yang memancing dialog dan introspeksi.
Sebagai galeri komersial, D Gallerie berupaya untuk menjadi jembatan antara dunia seni akademik dan publik yang lebih luas. Kolaborasi dengan Prodi Seni Rupa Murni FSRD IKJ merupakan upaya untuk mendukung proses kreatif yang melampaui batas-batas institusional. Kami percaya bahwa seni tidak hanya sebagai objek estetis, tetapi juga medium untuk memahami dunia dan tempat kita di dalamnya. Melalui pameran Liminal Realities, kami berharap dapat memperkuat dialog antara seniman dan audiens, menciptakan ruang di mana refleksi dan eksplorasi menemukan tempatnya.
Keberadaan ruang liminal mencerminkan perjalanan setiap individu dalam memahami dirinya sendiri. Seperti halnya dengan para seniman yang mengolah ide-ide awal menjadi karya yang matang, setiap manusia berada dalam proses terus-menerus untuk mendefinisikan identitas dan hubungan kita dengan dunia sekitar. Dalam konteks ini, karya seni dalam pameran ini menjadi cerminan dari kondisi manusia yang selalu berada diambang batas, selalu mencari makna.
Melalui perpaduan seni lukis, grafis, dan patung, audiens diundang untuk melihat lebih dalam bagaimana seni dapat membingkai ulang realitas sehari-hari menjadi sebuah pengalaman yang penuh makna. Sebuah lukisan yang menggambarkan lanskap urban dapat berbicara tentang alienasi sekaligus koneksi, grafis dengan detail halusnya dapat membangun narasi yang kompleks, sedangkan patung yang memanfaatkan material alam dapat memunculkan refleksi tentang keberlanjutan dan hubungan manusia dengan lingkungan. Liminal Realities bukan sekedar pameran; ini adalah ruang untuk menggali ketegangan yang membentuk dunia kita.
Pameran ini juga mencerminkan relevansi institusi seni seperti IKJ dalam membentuk ekosistem seni yang dinamis. Sebagai dosen, para seniman ini tidak hanya menciptakan karya, tetapi juga mendidik generasi baru untuk memahami seni sebagai alat refleksi dan transformasi. Kolaborasi antara dunia akademik dan galeri komersial seperti D Gallerie menunjukkan bagaimana berbagai entitas dapat bekerja sama untuk memperluas akses dan apresiasi terhadap seni rupa kontemporer Indonesia.
Kami mengundang para pemerhati seni untuk melihat lebih dekat, meluangkan waktu untuk menyelami detail setiap karya, dan membiarkan diri terlibat dalam dialog yang ditawarkan oleh pameran ini. Dengan menjelajahi Liiminal Realities, Anda tidak hanya menyaksikan karya seni, tetapi juga ikut serta dalam perjalanan transformatif yang menciptakan ruang baru untuk kemungkinan dan interpretasi.
Pada akhirnya, pameran ini adalah perayaan atas kemampuan seni untuk menjembatani kesenjangan antara yang nyata dan yang potensial. Dalam setiap sapuan kuas, goresan grafis, dan setiap lingkungan bentuk patung, ada cerita yang menunggu untuk ditemukan. Kami berharap Liminal Realities tidak hanya memberikan pengalaman visual yang mendalam tetapi juga menginspirasi cara baru untuk memahami dunia dan peran kita di dalamnya.
Terima kasih kepada para dosen IKJ yang telah berbagi visi mereka melalui karya-karya ini yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Biarkan Liminal Realities menjadi pengingat bahwa seni adalah cermin dari kondisi manusia, selalu berubah, selalu mencari, dan selalu menjadi jembatan antara dimensi yang berbeda.
Mari kita rayakan seni sebagai ruang publik untuk memahami, berefleksi, dan bermimpi. Seni adalah perjalanan tanpa akhir - ambang batas dimana setiap orang dapat menemukan dan mendefinisikan ulang realitasnya.
Curatorial
by Esti Nurjadin
Liminal Realities is an exhibition that combines painting, graphics and sculpture from the creative explorations of the lecturers of the Jakarta Institute of Arts (IKJ). This exhibition is presented as a forum to examine the thresholds of space, time and consciousness - dimensions that continue to interact and give birth to new narratives. Through reflective works, this exhibition invites us to explore the encounter between visible reality and unimaginable new possibilities.
Liminality, a concept derived from philosophy and anthropology, refers to a state of transition where traditional boundaries become blurred. In art, liminality offers opportunities for artists to explore questions of identity, change and connection. This exhibition showcases how artists - through the play of form, texture and narrative - are able to reframe everyday experiences into something meaningful. Painting presents rich emotional landscapes, printmaking depicts details and structures that invite interpretation, while sculpture offers a physical perspective of humanity's relationship with nature, creating a complementary dialog.
The artists participating in this exhibition are Agoes Salim, Budi Panca Mulia Tobing, Deny Rusanto, Dolorosa Sinaga, Fachriza Jayadimansyah, Firman Lie, Guntur Wibowo, Jimmy Ivan Suhendro, Munadinanur, Supriyanto, Walid Syarthowi Basmalah, and Wina Luthfiya Ipnayati. They are not only known as academics who guide future generations of artists, but also as art practitioners who continue to innovate. Their position as both teachers and creators creates a unique dynamic in the process of creating art, bridging theory and practice, tradition and experimentation.
Liminal Realities raises themes that are relevant in the midst of rapid social and cultural change. Each work in this exhibition is a reflection of the complexity of the contemporary world, where identity, space and time interact in unexpected ways. With diverse visual approaches, the exhibition offers an aesthetic experience that provokes dialog and introspection.
As a commercial gallery, D Gallerie strives to be a bridge between the academic art world and the wider public. The collaboration with the Fine Arts Study Program of FSRD IKJ is an effort to support creative processes that transcend institutional boundaries. We believe that art is not only an aesthetic object, but also a medium to understand the world and our place in it. Through the Liminal Realities exhibition, we hope to strengthen the dialog between artists and audiences, creating a space where reflection and exploration find their place.
The existence of liminal spaces reflects the journey of each individual in understanding themselves. Just as artists process their initial ideas into mature works, every human being is in a constant process of defining our identity and relationship with the world around us. In this context, the artworks in this exhibition are a reflection of the human condition that is always on the edge, always searching for meaning.
Through a combination of painting, graphics and sculpture, the audience is invited to look deeper into how art can reframe everyday reality into a meaningful experience. A painting depicting an urban landscape can speak of both alienation and connection, a graphic with its subtle details can build a complex narrative, while a sculpture that utilizes natural materials can bring up reflections on sustainability and human relationships with the environment.Liminal Realities is not just an exhibition; it is a space to explore the tensions that shape our world.
The exhibition also reflects the relevance of art institutions like IKJ in shaping a dynamic art ecosystem.As lecturers, these artists not only create works, but also educate new generations to understand art as a tool of reflection and transformation. The collaboration between the academic world and commercial galleries like D Gallerie shows how various entities can work together to expand access and appreciation of contemporary Indonesian art.
We invite art enthusiasts to take a closer look, take the time to dive into the details of each work, and allow themselves to engage in the dialog that this exhibition offers.By exploring Liiminal Realities, you are not only witnessing artworks, but also taking part in a transformative journey that creates new spaces for possibilities and interpretations.
Ultimately, this exhibition is a celebration of art's ability to bridge the gap between the real and the potential.In every brushstroke, graphic stroke, and every sculptural environment, there is a story waiting to be discovered.We hope Liminal Realities not only provides an immersive visual experience but also inspires new ways of understanding the world and our role in it.
Thank you to the IKJ lecturers who have shared their vision through these works that have been part of this journey.Let Liminal Realities be a reminder that art is a mirror of the human condition, always changing, always searching, and always a bridge between different dimensions.
We believe that art is not only an aesthetic object, but also a medium to understand the world and our place in it.Through the Liminal Realities exhibition, we hope to strengthen the dialog between artists and audiences, creating a space where reflection and exploration find their place.
![]() |
Poster Pameran |